BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi diakui
sebagai ilmu mandiri pada akhir abad ke-19. Selama dua abad sebelumnya,
berbagai model dikembangkan mengenai apa yang semestinya menjadi subjek studi
psikologi dan bagaimana studi tersebut dilakukan. Secara spesifik , selama abad
ke-17 dan ke-18, berbagai model psikologi saling bersaing untuk mendominasi
yang lain. Para psikolog bekerja di banyak situasi terapan yang berbeda-beda,
dan memiliki berbagai macam peran, bahkan dalam lingkungan akademik psikologi
kontemporer cukup sulit diidentifikasi. Penelitian dan pengajaran psikologi
dilakukan di departemen psikologi, ilmu kognitif, manajemen organisasi, dan
hubungan social. Psikologi tampaknya berkembang menuju diversifikasi yang lebih
besar daripada menuju suatu kesatuan kohesif.
Paling tidak,
sistem-sistem psikologi yang dikembangkan pada abad ke-20 memberikan deskripsi
yang masuk akal tentang bagaimana psikologi mencapai keragamanya. Fase sistem
dalam perkembangan psikologi merupakan bagian penting dalam evolusi psikologi.
Fase tersebut menunjukan kesulitan dalam mendefinisikan psikologi sebagai ilmu
pengetahuan dan menempatkan psikologi dalam ilmu pengetahuan. Karena wujud
empiris ilmu pengetahuan merupakan kesamaan utama di antara bidang-bidang kontemporer
penelitian psikologi. Kami disini akan menguraikanya dengan lebih detail lagi
tentang apa yang di maksud dengan psikologi pada masa kanak-kanak dan psikologi
pada masa remaja.
B. Rumusan Masalah
1.
Masa kanak-kanak
2.
Masa remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Psikologi Pada Masa Kanak-Kanak
1.
Awal masa
kanak-kanak
Awal
masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua sampai enam tahun, oleh orang tua
disebut sebagai usia yang problematic, menyulitkan atau masa bermain, oleh para
pendidik dinamakan sebagai usia prasekola, dan oleh ahli psikoligi disebut
dengan prakelompok, penjajah atau usia bertanya. Perkembangan fisik berjalan
lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang dasarnya diletakan pada masa bayi,
menjadi cukup baik. Berbagai hubungan keluarga, orang tua anak, antar saudara
dan lingkungan sangat berperan dalam dalam sosialisasi anak dan perkembangan
konsep diri dalam tingkat kepentingan yang berbeda.
Kebahagiaan
pada awal masa kanak-kanak bergantung lebih kepada kejadian yang menimpa anak
dirumah daripada kejadian diluar rumah. Awal masa kanak-kanak dianggap sebagai
saat belajar untuk mencapai pelbagai ketrampilan karena anak senang mengulang,
hal mana penting untuk belajar ketrampilan, anak yang pemberani dan senang
mencoba hal-hal yang baru, dank arena hanya memiliki beberapa ketrampilan maka
tidak mengganggu usaha penambahan ketrampilan baru. Perkembangan berbicara
berlangsung cepat, seperti terlihat dalam perkembanganya pengertian dan
berbagai ketrampilan berbicara, ini mempunyai dampak yang kuat terhadap jumlah
bicara dan isi pembicaraan.
Perkembangan
emosi mengikuti pola yang dapat diramalkan, tetapi terdapat keanekaragaman
dalam pola ini karena tingkat kecerdasan, besarnya keluarga, pendidikan anak
dan kondisi-kondisi lain. Bermain sangat dipengaruhi oleh ketrampilan motorik
yang dicapai, tingkat popularitas yang ia senangi diantara teman sebaya,
bimbingan yang diterima dalam mempelajari berbagai pola bermain dan setatus
social ekonomi keluarga.
Awal
masa kanak-kanak ditandai oleh moralitas dengan paksaan, suatu masa dimana anak
belajar mematuhi peraturan secara otomatis melalui hukuman dan pujian, preode
ini juga merupakan masa penegakan disiplin dengan cara yang berbeda, ada yang
secara otoriter, lemah dan demokratis. Minat umum anak meliputi minat terhadap
agama, tubuh manusia, diri sendiri, pakaian dan seks, ketidaktepatan dalam
mengerti sesuatu merupakan hal yang umum pada masa awal kanak-kanak karena
banyak konsep yang kekanak-kanakan dipelajari tanpa bimbingan yang cukup dank
arena anak sering didorong untuk memandang kehidupan secara tidak realistis
agar lebih menarik dan semarak.
2.
Akhir masa
kanak-kanak
Akhir
masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai anak mencapai
kematangan seksual, yaitu ekitar umur 13 th bagi anak perempuan dan 14 th bagi
anak laki-laki, yang mana masa tersebut oleh orang tua disebut masa yang
menyulitkan karena pada masa-masa ini anak sering bertengkar, bandel dan
lain-lain, para ahli psikologi menyebutnya dengan usia penyesuaian atau usia
kreatyif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada akhir masa kanak-kanak dipengaruhi
oleh kesehatan, gizi, immunisasi, seks dan inteligensi.
Keterampilan
pada akhir masa kanak-kanak secara kasar dapat digolongkan kedalam empat (4)
kelompok yaitu :
a.
Keterampilan menolong diri
b.
Keterampilan menolong social
c.
Keterampilan social
d.
Keterampilan bermain
Akhir
masa kanak-kanak disebut “usia berkelompok” karena anak berminat dalam
kegiatan-kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok
yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola perilaku,
nilai-nilai dan minat anggotanya sebagai anggota kelompok, anak sering menolak
standart orang tua, mengembangkan sikap menentang lawan jenis, dan berprasangka
kepada semua yang bukan anggota kelompok. Minat bermain anak dan jumlah waktu
yang digunakan untuk bermain tergantung pada derajat dukungan social dari pada
kondisi-kondisi lain.
Pada
akhir masa kanak-kanak, terdapat peningkatan pesat dalam pengertian dan
ketepatan konsep selama periode akhir masa kanak-kanak yang disebabkan oleh
meningkatnya inteligensi dan meningkatnya kesempatan belajar. Sebagian besar
anak mengembangkan kode moral yang dipengaruhi oleh standart moral kelompoknya
dan hati nurani yang membimbing perilaku sebagai pengganti pengawasan dari luar
yang diperlukan pada waktu anak masih kecil, sekalipun demikian pelanggaran di
rumah, di sekolah dan di lingkungan tetangga masih sering terjadi.
3.
Bahaya
psikologis terpenting pada anak
Diantara
bahaya psikologis yang terpenting adalah :
a)
isi pembicaraan yang bersifat tidak social
b)
ketidak mampuan mengadakan kompleks empati
c)
gagal belajar penyesuaian social karena kurangnya bimbingan
d)
lebih menyukai teman khayalan atau hewan kesayangan
e)
terlalu menekankan pada hiburan dan kurang penekanan dalam bermain aktif
f)
disiplin yang tidak konsisten
g)
gagal dalam mengambil peran seks sesuai dengan pola yang disetujui oleh
kelompok social
h)
kemerosotan dalam dalam hubungan keluarga
i) konsep diri
yang kurang baik
B. Psikologi Pada Masa Remaja
Istilah
adolescence atau remaja berasal dari kata latin yang berarti tumbuh menjadi dewasa,
bangsa primitive demikian pula orang-orang pada zaman purbakala memandang masa
puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang
kehidupan, anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan
reproduksi.
Secara psikologis,
masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,
usia dimana anak sudah tidak merasa lagi dibawah tingkat orang-orang yang lebih
tua melainkan berada pada tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah
hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif,
transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan
untuk mencapai integrasi dalam hubungan social orang dewasa, yang kenyataanya
merupakan cirri khas yang umum dari periode perkembangan ini.
1. Ciri-ciri
masa remaja
Masa remaja
sebagai periode yang penting. Bagi sebagian besar anak muda, usia
diantara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh
dengan kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Tak dapat
disangkal, selama kehidupan ini perkembangan berlangsung semakin cepat, dan
lingkungan yang baik semakin lebih menentukan, tetapi yang bersangkutan sendiri
bukanlah remaja yang memperhatikan perkembangan atau kurangnya perkembangan dengan
kagum, seang atau takut.
Masa remaja
sebagai periode peralihan-Peralihan tidak berarti terputus
dengan sesuatu atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan
lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahup perkembangan ke tahap berikutnya.
Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa
yang terjadi sekarang dan yang akan datang.
Masa remaja
sebagai periode perubahan. Ada lima perubahan yang sama yang
hamper bersifat unifersal. (1) meningginya emosi, yang intensitasnya tergantung
pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. (2) perubahan tubuh,
bagi remaja masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit
diselesaikan dibandingkan dengan masalah yang dihadapi sebelumnya. (3) perubahan
minat. (4) perubahan perilaku. (5) ingin kebebasan dan takut bertanggung jawab.
2. Tugas
perkembangan pada masa remaja
Semua tugas
perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan perilaku
yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa,
tugas perkembangan pada masa dewasa menunbtut perubahan besar dalam sikap dan
pola perilaku anak, akibatnya, hanya sedikit anak lak-laki yang mampu dan hanya
anak perempuanlah yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut
selama awal masa remaja, apa lagi mereka yang matangnya terlambat.
Sekolah dan
pendidikan tinggi menekankan perkembangan keterampilan intelektual dan konsep
yang penting bagi kecakapan social. Namaun, hanya sedikit remaja yang mampu
menggunakan ketrampilan dan konsep ini dalam situasi praktis. Mereka yang aktif
dalam pelbagai aktifitas ekstra kurikuler menguasai praktek yang demikian ini,
namun mereka yang tidak aktif karena harus bekerja setelah sekolah atau karena
tidak diterima oleh teman-teman, akhirnya mereka tidak memperoleh kesempatan
ini.
3. Keadaan
emosi selama masa remaja
Secara
tradisional masa remaja dianggap sebagai preode “badai dan tekanan” suatu masa
dimana ketegangan emosi meninggi akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Oleh
karena itu perlu dicari keterangan lain yang menjelaskan ketegangan emosi yang
sangat khas pada masa usia ini. Penjelasan diperoleh dari kondisi social yang
mengelilingi remaja masa ini, adapun meningginya emosi terutama karena berada
dibawah tekanan social dan menghadapi kondisi baru.
4. Beberapa
minat remaja
Minat rekreasi,
meliputi : Permainan dan olah raga, bersantai, bepergian, dansa, membaca,
menonton, melamun dan lain-lain.
Minat social, meliputi : Pesta, minum-minuman keras, obat-obat terlarang, percakapan, menolong orang lain, mencari pasangan dan lain-lain. Minat pendidikan dan agama. Minat pekerjaan.
Minat social, meliputi : Pesta, minum-minuman keras, obat-obat terlarang, percakapan, menolong orang lain, mencari pasangan dan lain-lain. Minat pendidikan dan agama. Minat pekerjaan.
5. Perubahan
moral pada masa remaja
Menurut
Kholberg, tahap perkembangan moral harus dicapai selama masa remaja, tahap ini
merupakan tahap menerima sendiri sejumlah prinsip dan terdiri dari dua tahap
yaitu :
a. Individu
yakin bahwa harus ada kelenturan dalam keyakinan moral sehingga dimungkinkan
adanya perbaikan dan perubahan setandart moral, apabila hal ini bisa
menguntukan anggota-anggota kelompok secara keseluruhan.
b. Individu
menyesuaikan diri dengan standart social dan ideal yang diinternalisasi lebih
untuk menghindari hukuman terhadap diri sendiri daripada sensor social. Dalam
hal ini moralitas didasarkan pada rasa hormat kepada orang-orang lain dan bukan
pada keinginan yang bersifat pribadi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi
merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi
merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato,
psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup
jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth,
HurlockB. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1980.
Kartono,
Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.
Turner,
M. B. 1976. Psikologi and Science of Behavior, New York :
Appleton-Century-Crofts Watson, R. I. 1971.
The
Great Psychologist, From Aristotle to freud. Philadelphia: J. B. Lippincott
http//.www.google.com