Senin, 07 Oktober 2013

Pengenalan Dasar Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Anak Di Pendidikan Anak Usia Dini Bahagia Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir

BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penunjang bagi keberhasilan pembangunan suatu bangsa untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Manusia sebagai makhluk pedagogik yaitu, makhluk yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik, sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung dan pengembangan kebudayaan. Ia dilengkapi dengan fitrah Allah SWT berupa bentuk atau wadah yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan keterampilan yang dapat berkembang sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk yang mulia. Pikiran, perasaan dan kemampuannya berbuat merupakan komponen dan fitrah itu. Itulah fitrah Allah yang melengkapi penciptaan manusia sebagaimana yang difirmankan Allah SWT.:
4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pköŽn=tæ 4 Ÿw Ÿ@ƒÏö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4... š ( ا لروم :30 )

Artinya :   …“(Tegakanlah) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia berdasarkan fitrah itu tidak ada perubahan pada ciptaan Allah itu[1]

Firman Allah SWT yang berbentuk potensi itu tidak akan mengalami perubahan dengan pengertian bahwa manusia terus dapat berfikir, merasa dan bertindak dan dapat terus berkembang, fitrah inilah yang membedakan manusia dengan makhluk Allah lainnya. Tetapi fitrah Allah SWT untuk manusia disini diterjemahkan dengan potensi dapat di didik dan mendidik, memiliki kemungkinan berkembang dan meningkat sehingga kemampuannya dapat melampaui jauh dari kemampuan fisiknya yang tidak berkembang.[2]
Melalui proses pendidikan dan pengajaran potensi manusia dapat dikembangkan, kemungkinan pengembangan potensi itu mempunyai arti bahwa manusia mungkin di didik, sekaligus mungkin pula bahwa pada suatu saat ia akan mendidik. Kenyataan dalam sejarah memberikan bukti bahwa memang manusia itu secara potensial adalah makhluk yang pantas dibebani kewajiban dan tanggung jawab, menerima dan melaksanakan ajaran Allah SWT. Ajaran yang dibebankan kepada manusia untuk melaksanakannya, setiap umat Islam dituntut supaya beriman dan beramal sesuai dengan petunjuk yang digariskan oleh Allah dan Rasulnya, tetapi petunjuk yang digariskan oleh Allah dan Rasulnya, tetapi petunjuk itu tidak datang begitu saja kepada setiap orang, seperti kepada Nabi dan Rasul melainkan harus melalui usaha dan kegiatan karena itu, usaha dan kegiatan membina pribadi agar beriman dan beramal adalah suatu kewajiban mutlak.[3]
Usaha dan kegiatan itu disebut pendidikan dalam arti yang umum. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pendidikan ialah usaha dan kegiatan pembinaan pribadi. Adapun materi, tujuan dan prinsip serta cara pelaksanaannya dapat dipahami dalam petunjuk Allah yang disampaikan oleh para rasul-Nya.
Pendidikan Islam berarti pembentukan pribadi muslim, isi pribadi muslim itu adalah pengalaman sepenuhnya ajaran Allah dan Rasul-Nya, tetapi pribadi muslim itu tidak akan tercapai atau terbina kecuali dengan pengajaran dan pendidikan. Membina pribadi muslim adalah wajib. Dan karena pribadi muslim tidak mungkin terwujud kecuali dengan pendidikan, maka pendidikan itupun menjadi wajib dalam pandangan Islam.[4]
Memperhatikan fitrah manusia dalam pembahasan di atas dapat diketahui bahwa pada usia dini seorang anak adalah merupakan suatu individu yang harus dibentuk watak dan kepribadiannya. Setelah sebelumnya anak juga telah manerima dan mempelajari pendidikan itu baik secara langsung ataupun tidak langsung di dalam keluarganya, khususnya pendidikan yang diperoleh dari orangtuanya.
Salah satu sikap dasar yang harus dimiliki seorang anak untuk menjadi seorang manusia yang baik dan benar adalah memiliki sikap dan nilai moral yang baik dalam berprilaku sebagai umat Tuhan.[5] Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa:
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.[6]


Anak adalah perhiasan hidup manusia, kekuatan dan keagungan serta benteng pertahanan orang tua. Memberikan pendidikan dan pembekalan agama bagi anak anak sejak dini, merupakan tugas yang sangat penting, karena anak-anak penenang jiwa dan penenang hati. Oleh sebab itu, seharusnya orang tua memperhatikan pendidikan agama anak-anaknya, karena perkembangan agama pada masa anak, terjadi melalui pengalaman hidupnya sejak kecil, dalam keluarga, di sekolah dan lingkungan masyarakat. Semakin banyak pengalaman yang bersifat agama, (sesuai dengan ajaran agama), akan semakin banyak  unsur agama  dalam pribadi anak. Apabila dalam pribadi anak banyak unsur agama, maka sikap dan tindakan kelakuan dan cara anak menghadapi hidup akan sesuai dengan ajaran agama. 

Islam sangat memperhatikan terhadap perkembangan jiwa manusia, terutama pengawasan yang menyeluruh terhadap pendidikan yang meliputi terhadap individu dan masyarakat. Juga seluruh tahap pertumbuhan manusia, yaitu; sejak dari masa kehamilan, proses kelahiran, masa tumbuh kembang, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa (dewasa awal), dan masa tua (dewasa menengah serta akhir). [7]


Anak-anak bukanlah benda mati yang tidak bisa memberikan penilaian. Merekapun makhluk independen yang memiliki kelengkapan  biologis yang sama dengan orang tua. Mereka punya hati, punya akal dan punya kehendak. Mereka enggan melihat kemunafikan, sebagimana orang tua pun enggan melihatnya.
Apabila setiap hal yang diperintahkan kepada anak-anak, terlebih dahulu orang tua meneladankan sedemikian rupa, sehingga anak-anak akan dengan tulus melaksanakan apa yang diperintahkan orang tua. Karena yang demikian itu akan lebih mengenai sasaran. Dalam hal ini pendidikan sangat diperlukan.
Anak usia dini adalah saat yang paling baik bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini untuk meletakkan dasar. Dasar pendidikan nilai, moral agama kepada anak usia dini walaupun peran orang tua sangatlah besar dalam membangun dasar keagamaan anak, peran guru Pendidikan Anak Usia Dini juga tidaklah kecil dalam meletakkan dasar agama bagi seorang anak.
Pengenalan dasar-dasar Pendidikan Agama Islam pada anak usia dini tentunya diharapkan dapat membentuk dan membangun kepribadian anak yang bermoral dan mengetahui nilai-nilai keagamaan. Dengan adanya dasar-dasar keagamaan tersebut seorang anak nantinya akan mempunyai konsep dasar dalam kehidupan beragamanya yang ia peroleh dari pendidikan agama tersebut.
Namun pada kenyataannya implementasi dari Pengenalan dasar Pendidikan Agama Islam itu sendiri tidak semudah dengan apa yang diharapkan karena juga diketahuinya aspek-aspek tertentu yang dapat menunjang kelancaran proses Pengenalan tersebut.

Pendidikan Anak Usia Dini Bahagia Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan menciptakan anak didik yang berprestasi beriman dan berakhlak mulia. Pemaham dasar anak terhadap agama tidak hanya cukup dengan apa yang ia peroleh dari kehidupan keluarganya. Pada dasarnya proses Pengenalan tidak hanya cukup dilaksanakan hanya sementara waktu saja. Akan tetapi juga merupakan proses yang berkesinambungan hingga menimbulkan efek yang positif bagi perkembangan anak. Proses Pengenalan dasar pendidikan agama Islam  di Pendidikan Anak Usia Dini Bahagia memang sudah di laksanakan oleh para tenaga pendidik. Namun sejauh mana proses Pengenalan itu dapat mempengaruhi perkembangan prestasi belajar anak belum diketahui, karena setiap proses pengajaran dan pembelajaran tidak terlepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat. Seperti yang terjadi di Pendidikan Anak Usia Dini Bahagia, dalam setiap proses pengajarannya juga dihadapkan pada karakter peserta didik yang berbeda dalam menyerap pengajaran. Seperti halnya proses pengajaran. Kegiatan Pengenalan dasar juga mempunyai andil yang besar karena merupakan langkah awal dalam pembentukan watak peserta didik. Penulis ingin melihat lebih lanjut tentang bagaimana Pengenalan dasar pendidikan agama Islam tersebut dalam mempengaruhi prestasi anak di Pendidikan Anak Usia Dini yang terdapat di desa tersebut.


Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis memandang perlu untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul : “Pengenalan Dasar Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Anak Di Pendidikan Anak Usia Dini Bahagia Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir”.



[1] Anonim, (2002), Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Al-Huda, hal. 408
[2] Zakiah Daradjat, (2011), Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 16
[3] Ibid, hal, 17
[4] Ibid, hal, 18
[5] Reni Hildayani, (2008). Psikologi Perekembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka, hal. 5
[6] Anonim, (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional, hal. 1
[7] Muhammad Zuhaili, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta: Ba’adillah Press, 2002, hal. 17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar