TAFSIR
SURAH HUD AYAT 37
ÆìoYô¹$#ur
y7ù=àÿø9$#
$uZÏ^ãôãr'Î/
$oYÍômurur
wur
ÓÍ_ö7ÏÜ»séB
Îû
tûïÏ%©!$#
(#þqßJn=sß
4
Nåk¨XÎ)
tbqè%tøóB
ÇÌÐÈ
Artinya : “Dan buatlah sebuah kapal di hadapan
mata-mata kami dan dengan wahyu kami, dan janganlah engkau hadapkan kepadaku
dari orang-orang yang zalim itu, sesungguhnya mereka akan di tenggelamkan.
(QS. Hud[11]: 37).
A. Tafsir Al-Azhar
Lalu sabda Tuhan selanjutnya, “Dan buatlah sebuah kapal dihadapan mata-mata kami dan dengan wahyu
kami.” (pangkal ayat 37). Disinilah datang perintah Tuhan kepada Nuh supaya
segera membuat kapal atau bahtera, yaitu dibawah penglihatan mata Tuhan
sendiri. Disebut disini bahwa mata Tuhan banyak yakni kata jama’ lebih dari dua
mata. Memang bahwa Tuhan Allah itu bersifat melihat tetapi tidaklah laya di
sini kita membicarakan pula apakah yang dimaksud di sini benar-benar banyak
mata? Atau berarti penglihatan saja? Artinya bahwa nabi Nuh membuat kapa itu,
selalu beliau dipimpin oleh wahyu bagaimana cara membuat kapal itu, karena
kononnya, sebelum bahtera Nabi Nuh itu, manusia belumlah pandai membuat alat
untuk berlayar.
“Dan
janganlah engkau hadapkan kepadaku dari hal orang-orang yang zalim itu.” Artinya janganlah engaku mengeluh lagi atau
mengadu jika orang-orang yang zalim itu selalu menganggu dan mengusik engkau
bersabarlah engkau mengerjakan pekerjaan membuat kapal itu, karena “sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan”
(ujung ayat 37).
Lebih engkau bersabar dan janganlah bersakit hati, dan
janganlah mengeluh jika ada gangguan dari mereka, karena apabila engkau ladeni
gangguan itu, akan terlambar pekerjaanmu, padahal di dalam keputusan Tuhan
telah tertentu bahwa mereka akan ditenggelamkan.
B. Tafsir Ibnu Katsir
ÆìoYô¹$#ur
y7ù=àÿø9$#
$uZÏ^ãôãr'Î/
$oYÍômurur
wur
ÓÍ_ö7ÏÜ»séB
Îû
tûïÏ%©!$#
(#þqßJn=sß
4
Nåk¨XÎ)
tbqè%tøóB
ÇÌÐÈ
Artinya : “Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan
dan petunjuk wahyu kami dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang
orang-orang yang zhalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
(QS. Hud[11]: 37).
ÆìoYô¹$#ur
y7ù=àÿø9$#
Dan buatlah bahtera itu
“yakni” perahu
$uZÏ^ãôãr'Î/
Dengan pengawasan, maksudnya dengan pengawasan kami.
$oYÍômurur
Dan
petunjuk wahyu kami,
maksudnya dengan pengajaran kami kepada mu apa yang harus engkau perbuat
(bagaimana engkau membuatnya).
wur
ÓÍ_ö7ÏÜ»séB
Îû
tûïÏ%©!$#
(#þqßJn=sß
4
Nåk¨XÎ)
tbqè%tøóB
Dan
janganlah kami bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zhalim itu sesungguhnya
mereka itu akan ditenggelamkan.
C. Tafsir Al-Misbah
ÆìoYô¹$#ur
y7ù=àÿø9$#
$uZÏ^ãôãr'Î/
$oYÍômurur
wur
ÓÍ_ö7ÏÜ»séB
Îû
tûïÏ%©!$#
(#þqßJn=sß
4
Nåk¨XÎ)
tbqè%tøóB
ÇÌÐÈ
Artinya : Dan
buatlah bahtera dengan pengawasan kami dan wahyu kami, dan janganlah engkau
bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka akan
ditenggelamkan. (QS. Hud[11]: 37).
Ketika itulah Nabi
Nuh as. mengadu kepada Allah dan bermohon maka, Allah SWT., mengabulkan
permohonannya itu dan Allah berfirman; “Buatlah
sebuah bahtera untuk menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu dengan pengawasan
kami dan petunjuk wahyu kami dalam tata cara membuatnya, dan janganlah bicara
dengan aku dalam bentuk hal apapun tentang orang-orang yang zhalim itu,
misalnya dengan memohon agar mereka aku maafkan atau aku tangguhkan, atau
ringankan siksa – Ku, karena keputusan – Ku telah kutetapkan bahwa sesungguhnya
mereka akan di tenggelamkan.”
Kata ( ìY½ #
) ishna’ terambil dari kata ( ìY½
) shana’a yang mengandung makna menciptakan sesuatu yang berkaitan dengan
kebutuhan hidup yang sebelumnya belum pernah ada, namun bahan untuk membuatnya
telah tersedia. Karena itu pula sehingga biasanya yang melakukannya adalah
pelaku yang mahir, bukan sekedar melakukan apa adanya.
Kata ( $ZZã $/
) bi a’yunina terambil dari kata ( `ã
# ) a’yun yang merupakan bentuk jamak dari
kata ( `ã ) ‘ain yang antara lain berarti mata
selanjutnya karena mata antara lain digunakan untuk mengawasi dan memerhatikan
sesuatu, baik untuk mengetahui kesalahan yang diamati maupun dalam arti
membimbing dan menghindarkan kesalahannya. Makna terakhir inilah yang dimaksud
disini karena Allah SWT., Mahasuci dari kepemilikan alat untuk melihat
sebagaimana halnya makhluk. Bentuk jamak disini dipahami dalam bentuk
pengawasan dan perhatian penuh lagi banyak.
Kata wahyu dari segi
bahasa berarti isyarat yang cepat, yang dimaksud disini bukanlah wahyu dalam
pengertian istilah keagamaan yaitu “informasi” Allah kepada nabi menyangkut
syariat agama atau semacamnya”, bukan juga firman-Nya yang memerintahkan
membuat bahtera, tetapi disini adalah petunjuk praktis tentang cara membuat
perahu. Tentu saja, ketika itu pembuatan perahu belum populer, dari sini
diperlukan pengetahuan dan pengalaman, dan inilah yang dimaksud oleh kata
tersebut.
D. Kesimpulan
Allah SWT., telah
mewahyukan kepada Nuh as. untuk membuat sebuah bahtera atau perahu. Dalam
pembuatan bahtera itu nabi Nuh as diawasi dan mengikuti petunjuk wahyu-Nya.
Sebelum diturunkan
wahyu untuk membuat bahtera atau perahu manusia sangatlah bodoh dan tidak bisa
membuat bahtera itu maka dari itu Allah memberi cara (pengawasan dan petunjuk
untuk membuat bahtera itu kepada Nabi Nuh as agar bisa menyelamatkan pengikutnya.
Teknologi yang
terdapat dalam surah ini yakni mengenai cara pembuatan bahtera dengan petunjuk
dan pengawasan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar